SETUP & CONFIGURE MySQL
I. Setup MySQL
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dibutuhkan dalam Setup DBMS MySQL.
1. Extract File MySQL dalam folder tertentu, kemudian double click file Setup.exe, sehingga muncul tampilan sbb:

Gambar 1
2. Dari gambar 1, click button “Next”, sehingga akan muncul tampilan seperti gambar 2. Dari gambar 2 ada 3 pilihan type setup yaitu typical, complete, dan custom. Pilih typical jika kita hanya akan menginstall feature utama dari MySQL, atau pilih complete jika kita akan menginstall semua feature dari MySQL, atau pilih custom jika kita akan memilih sendiri feature mana yang akan di install.

Gambar 2
3. Jika type setup yang dipilih Custom maka akan muncul tampilah seperti gambar 4. Pilih feature yang ingin di Install. Click Button “Change” untuk mengubah folder dimana MySQL akan di install. Kemudian Click Button “Next” Untuk melanjutkan.

Gambar 3
4. Proses instalasi akan dilakukan sampai muncul tampilan seperti gambar 4. Untuk Melakukan konfigurasi MySQL Server maka lakukan check pada bagian “Configure the MySQL Server now”

Gambar 4
II. Configure MySQL
Setelah proses installasi selesai dilakukan maka langkah berikutnya adalah melakukan konfigurasi
1. Pada saat configurasi pilih “Detailed Configuration”, seperti telihat pada gambar 5.

Gambar 5
2. Langkah berikutnya adalah menentukan Tipe Server dimana terdiri dari tiga pilihan yaitu: Developer Machine, Server Machine, Dedicated MySQL Server Machine (lihat gambar 6). Pemilihan tipe server akan sangat menentukan pemakaian memory, CPU yang akan digunakan oleh MySQL.
· Pilih “Developer Machine” jika selain MySQL dalam machine yang sama juga digunakan untuk aplikasi lainnya. Biasanya kita memilih tipe ini untuk phase pengembangan.
· Pilih “Server Machine” jika selain MySQL dalam machine yang sama digunakan untuk berapa aplikasi server lainnya seperti application/web server. Untuk kebutuhan membangun System Informasi dengan scala kecil dan medium biasanya satu machine digunakan secara bersama untuk beberapa aplikasi server seperti Database Server, Web Server, Application Server (Catatan: Ingat bahwa Database Server, Application Server bukan physical server, tapi logical server)
· Pilih “Dedicated MySQL Server Machine” jika machine hanya digunakan sebagai Database Server MySQL, sedangkan Web Server dan Application Server digunakan pada machine yang berbeda. Pilihan ini biasanya digunakan untuk membangun Enterprise System sehingga membutuhkan performance yang sangat baik.

Gambar 6
3. Langkah berikutnya adalah menentukan database yang digunakan. Salah satu kelebihan dari MySQL adalah memiliki feature dimana kita bisa memilih storage engine yang digunakan seperti MyISAM, InnoDB, Archive, Infobright, dll. Pemilihan storage engine ini akan berpengaruh pada performance. Sebagai contoh misalnya Archive Storage Engine memiliki kecepatan untuk Insert data lebih cepat dibanding MyISAM atau InnoDB. Demikian juga dengan kapasitas penyimpanan data, sebagai contoh untuk table dengan 11 juta baris dengan struktur yang identik membutuhkan space sekitar 1 GB jika menggunakan storage engine InnoDB, 795 MB jika menggunakan MyISAM, dan hanya 148 MB jika menggunakan Archive Storage Engine.
Pemilihan database yang akan digunakan akan dijelaskan pada tulisan lain. Untuk sementara sekarang kita pilih “Multifunctional Database”

Gambar 7
4. Langkah berikutnya adalah menentukan perkiraan jumlah koneksi yang dilakukan secara bersamaan (lihat gambar 8).
· Pilihan pertama biasanya dilakukan jika MySQL digunakan untuk membangun Decision Support System yang tidak membutuhkan jumlah concurrent koneksi yang banyak.

Gambar 8
5. Berikutnya adalah menentukan Port Number, seperti ditunjukkan dalam gambar berikut:

Gambar 9
6. Berikutnya adalah menentukan Nama Windows Service.

Gambar 10
7. Langkah berikutnya adalah menentukan password root.

Gambar 11
8. Langkah berikutnya adalah execute configurasi berdasarkan data masukan yang ditentukan sebelumnya.

Gambar 12
Posting Komentar